Juara 3 Proposal Bisnis Pangan Fungsional

Kibie merupakan produk inovasi berbahan dasar olahan pangan lokal yaitu bajigur dengan penambahan jahe dan kayu manis. Jenis panganan ini biasa disebut dengan produk confectionary. Produk pangan dengan rasa yang khas ini merupakan hasil pemikiran kreatif mahasiswa Teknologi Industri Pangan UNPAD angkatan 2007 yaitu saya sendiri Eka Hardi Yudharsa, Finsa Giovany, dan Syafwan Nugraha.

Our team

SEKILAS TENTANG PRODUK "KIBIE"

Latar Belakang
Meningkatnya pravelensi penyakit pada beberapa dekade terakhir ini telah mendorong perubahan sikap masyarakat, yaitu cenderung untuk mencegah penyakit dan menerapkan pola hidup sehat, dari pada mengobatinya. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat makin meningkat dari waktu ke waktu. Jika ditinjau kembali, pada saat ini telah berkembang produk-produk pangan yang diklaim memiliki manfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan yang lazim dikenal sebagai pangan fungsional. Hal tersebut dapat menarik minat konsumen untuk membelinya, tetapi pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar, dan aman.
Popularitas pangan fungsional ditunjang oleh keyakinan bahwa didalam pangan fungsional terkandung komponen bioaktif yang sangat penting khasiatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor hk 00.05.52.068, pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen fungsional yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu, terbukti tidak membahayakan dan bermanfaat bagi kesehatan.
Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan berbagai bangsa untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya pada awalnya berbasis pada sumberdaya alam yang ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita. Mereka telah mempunyai pengalaman panjang dan turun temurun dalam menyeleksi berbagai sumberdaya hayati disekitarnya, yang mereka anggap dan yakini bermanfaat bagi peningkatan kesehatan dan terapi penyakit. Pangan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat aneka pangan tradisional, seperti tempe, bawang putih, madu, kunyit, jahe, kencur, temu lawak, kayu manis, asam jawa, sambiloto, daun beluntas, daun salam, cincau, dan aneka herbal lainnya.
Kemajuan iptek pangan dan farmasi yang pesat telah memberikan bukti ilmiah bahwa sebagian besar jenis-jenis pangan yang diyakini nenek moyang kita bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan pengobatan. Sebagain besar zat-zat bioaktif bahan-bahan tersebut juga telah dapat diidentifikasi dan diisolasi. Kemajuan ini mendorong lahirnya berbagai produk pangan fungsional dengan berbagai klaim khasiat dan manfaatnya. Di masa datang kita tentu tidak ingin menggantungkan diri pada produk pangan fungsional yang diproduksi di mancanegara tetapi bahan bakunya berasal dari kita, atau diproduksi dengan lisensi/paten dari mancanegara padahal komponen bioaktifnya berasal dari sumberdaya hayati pangan Indonesia.
Dalam rangka pengembangan pangan tradisional dengan peningkatan mutu dan keamanannya kita harus tetap mengacu pada food habbit atau kebiasaan makan, dengan cara; (1) setiap masukan hal-hal baru akan mudah diterima bila ada kesamaan dengan ciri yang telah ada dan (2) atribut yang menjadi ciri pangan tradisional sebaiknya tetap dipertahankan. Peningkatan mutu, keamanan, dan prestise pangan tradisional dapat dilakukan dengan upaya-upaya, yaitu : pemilihan bahan mentah yang baik, pemilihan bahan tambahan pangan yang baik, penanganan yang lebih higienis, dan penyajian/penampilan yang lebih menarik.
Pangan fungsional dapat berupa makanan dan minuman yang berasal dari hewani atau nabati. Salah satu komoditas pangan tradisional Indonesia yang dapat dijadikan sebagai pangan fungsional adalah bajigur. Sifat fungsional dari produk bajigur ini adalah karena adanya penambahan rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis dalam formulasi pembuatanya. Bajigur merupakan produk pangan tradisional yang berasal dari tanah sunda Jawa Barat. Selama ini bajigur hanya dikonsumsi dalam bentuk produk minuman untuk menghangatkan tubuh.
Oleh karena itu, dilakukan suatu inovasi dimana bajigur diolah menjadi suatu produk pangan fungsional dengan penambahaan jahe dan kayu manis yang memiliki rasa khas, tampilan yang menarik, harga ekonomis, dan umur simpan yang panjang dengan tidak mengurangi khasiat dan fungsi fisiologis dari senyawa yang dikandung, salah satunya yaitu produk confectionary (permen) berupa permen karamel bajigur. Dalam proses pembuatanya sebagai bahan baku utama digunakan bajigur dan gula pasir. Permen karamel bajigur ini diharapkan dapat mengangkat nama bajigur sebagai pangan tradisional Indonesia yang memiliki sifat fungsional, disamping itu produk ini juga diharapkan dapat menambah penganekaragaman pangan khusunya pangan fungsional dari olahan bajigur.

Produk "Kibie"

Nama Produk 
             Nama produk (merk) adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Nama produk yang kami gunakan untuk permen karamel ini adalah KiBie (Karamel Bajigur). Nama ini diambil dari singkatan yang mendeskripsikan produk yaitu KB (Karamel Bajigur). Pengucapan “K dan B” dalam bahasa Ingrris yaitu “kei dan bie”  sehingga kami memanggil produk permen karamel ini dengan nama “KiBie“. Produk  ini terbuat dari bajigur yang diolah melalui proses karamelisasi sehingga dihasilkan produk permen karamel bajigur. Untuk menentukan nama produk ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, diantaranya :

·      Mudah diingat
·      Mendeskripsikan produk
·      Menimbulkan kesan positif
·      Tepat untuk promosi
Logo produk permen "Kibie"
Kemasan Produk
Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis sehingga dapat sampai ke tangan kosumen dalam keadaan baik dan menarik.Kemasan juga merupakan hasil design dari jenis dan bentuk bahan kemasan yang telah direncanakan untuk menempatkan bahan pangan, baik dalam keadaan segar atau telah mengalami pengolahan (Herudiyanto, 2008).  Secara khusus, peranan pengemas dalam pengawetan pangan adalah :
1.      Mempertahankan bahan dalam keadaan bersih dan higienis
2.    Mengurangi terbuangnya bahan selama distribusi
3.    Mempertahankan gizi produk yang dikemas
4.    Sebagai alat penakar, estetika, media informasi dan sekaligus sebagai sarana promosi
Jenis kemasan yang digunakan untuk permen  "Kibie" ada dua, yaitu kemasan primer, dan sekunder. Untuk kemasan sekunder kami mendisain dua kemasan yaitu kemsan dari plastik dan karton. Kemasan primer yang digunakan adalah kemasan plastik jenis PVC (Poly Vinil Cloride). Plastik PVC memiliki karakteristik yaitu bersifat kuat, kaku, inert, transparan, berat jenis 1380 kg/m3. Plastik PVC ini sering digunakan sebagai kemasan pada produk pangan. Contoh penggunaannya yaitu pada plastik pembungkus (cling wrap), wadah kue kering, wadah cokelat, botol-botol dan plastik untuk bungkus permen.
Kemasan sekunder (I) yang digunakan adalah wadah berpenutup (toples) yang terbuat dari plastik jenis PP (Poly Propylene). Jenis plastik ini adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Karakteristiknya adalah transparan, tapi tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap pada permukaannya. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi.
Kemasan Karton
Kemasan Plastik

Foto-foto produk Kibie :
Produk dalam kemasan wadah plastik

Produk dalam kemasan wadah karton

Produk ini kami ikutsertakan dalam lomba yang diadakan oleh Himpunan Mahsiswa Teknologi Industri Pangan (HIMATIPAN) yaitu Univation Of Padjadjaran (University Innovation Of Padjadjaran) suatu lomba bisnis plan dan inovasi produk pangan. Tema untuk lomba tahun ini adalah "Pangan Fungsional Berbahan Pangan Lokal". Acara ini berskala Nasional karena peserta dari lomba berasal dari seluruh universitas di Indonesia yaitu diantaranya UNPAD sebagai tuan rumah, IPB, UGM, UNIMUS, UNAN, UNSRI, dll. Terdapat 2 kategori yaitu TEKNOLOGI dan KULINOLOGI, dan khusus Jurusan Teknologi Pangan harus masuk kategori teknologi. Berikut foto peserta Univation 2010 kategori Teknologi.

Rangkaian acara terdiri dari : Presentasi Proposal bisnis dari masing-masing kelompok yang diwakili oleh setiap universitas, Seminar Nasional tentang "Produk Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal" dengan pembicara dari Departemen Pertanian, PATPI (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia) dan Praktisi akademis (Dosen senior), baru kemuidan acara puncak yang meliputi hiburan, pameran produk, dan pengumuman pemenang. Berikut Foto rangkaian acara dari Univation 2010.
Presentasi Proposal Bisnis di Kampus UNPAD

Seminar Nasional di Bale Santika Jatinangor

Pameran Produk Pangan di Ciwalk Bandung

Tiba saatnya pengumuman para pemenang. Alhamdulilah berkat kerja keras kami bertiga akhirnya menjadi JUARA 3, untuk JUARA 1 dimenangkan oleh IPB dan JUARA 2 oleh UGM. Kita bertiga sangat bangga atas pencapaian ini, disini kita memperolah banyak sekali pengalaman dan tentu saja teman-teman baru. 

Alhamdulilah UNPAD Juara 3

Live performanced by Kamga "Tangga"

Alhamdulilah ini semua merupakan pengalaman yang sangat berharga. Semoga kita semua bisa menuai prestasi dilain kesempatan. Aamiin ! Masha Allah Tabarakallah~

Komentar

  1. Selain herbal yang disebutkan di artikel ini, ada jg daun insulin (daun yakon) juga bantu untuk turunkan kadar gula darah.

    Klik http://berkhasiat.web.id/1496-jual-daun-insulin-yakon/ untuk jelasnya...

    Atau langsung pesan ke Ryan 0813-80-262524 SMS/WhatsApp/Telegram/Line



    BalasHapus

Posting Komentar

Hi guys ! Silahkan boleh diisi komentarnya ya ! Thanks~

Postingan Populer